Selasa, 11 Agustus 2020

 

Pengertian Seni Rupa 2 Dimensi

Seni rupa 2 dimensi adalah karya seni rupa yang hanya memiliki dua ukuran atau sisi, mudahnya karya ini hanya memiliki panjang dan lebar saja, tanpa dimensi ketiga yaitu: ruang (z). Contohnya adalah lukisan, seni grafis, ilustrasi dan karya rupa lain yang digambar diatas permukaan datar.

Istilah ini muncul ketika seni rupa dibedakan berdasarkan dimensinya, yaitu karya seni rupa dua dimensi dan seni rupa 3 dimensi. Penggolongan seperti ini dilakukan agar kita memahami seberapa jauh cakupan seni rupa dapat dibedakan.

Misalnya, seni rupa juga dapat dibedakan berdasarkan fungsinya. Yaitu, seni rupa terapan (applied art) yang pembuatannya melalui proses perancangan (desain), dan seni rupa murni, karya yang dibuat dengan tujuan untuk dinikmati keindahan dan keunikannya saja tanpa mempertimbangkan fungsi praktisnya.

Selain berdasarkan bentuk (dimensi) dan fungsinya, karya seni rupa juga dapat dibedakan berdasarkan karakteristik media (alat, teknik, dan bahan) dan orientasi pembuatannya. Berdasarkan karakteristik tersebut, seni rupa terbagi menjadi: seni lukis, seni grafis, seni patung, seni kriya, dan desain.

Ketika kita mengetahui setiap jenis seni rupa berdasarkan parameter fungsinya, maka akan jauh lebih mudah bagi kita untuk mengapresiasi atau menciptakan karya spesifik yang inign kita pelajari. Karena setiap jenis karya seni rupa yang berbeda akan membutuhkan treatment

yang berbeda pula.

Contoh Seni Rupa 2 Dimensi

Berdasarkan bentuk atau dimensinya, dapat dengan mudah diketahui apa saja yang termasuk kedalam seni rupa 2 dimensi. Contohnya adalah semua karya yang yang digambar diatas permukaan seperti kanvas, kertas, plastik dan papan kayu. Contoh seni rupa 2 dimensi meliputi:

  1. Lukisan. Karya seni rupa yang dilukis menggunakan kuas menggunakan media cat dan kanvas.
  2. Seni Grafis. Seni rupa yang dibuat melalui cetakan, seperti cetakan kayu, stempel atau sablon.
  3. Gambar. Seni rupa yang digambar menggunakan media gambar seperti pensil diatas kertas. Contohnya meliputi: gambar ilustrasi, gambar bentuk, gambar suasana, dsb.
  4. Desain Komunikasi Visual. Nama lain desain grafis yang biasa dibuat dengan menggunakan aplikasi komputer lalu dicetak diatas kertas menggunakan printer. Contohnya: Desain brosur, banner, hingga ke website.

Keunikan Seni Rupa 2 Dimensi

Jika berbicara terdapat karya yang memiliki dimensi lebih dari karya dua dimensi, maka akan muncul pertanyaan dan pernyataan bahwa seni rupa tiga dimensi adalah sesuatu yang lebih baik atau muktahir. Seperti bagaimana video game bergrafik 3d akan otomatis disebut lebih bagus daripada game kartun 2d.

Namun, seni ini tetap bertahan dan masih terus digunakan dengan alasan yang sangat rasional. Karena kurangnya dimensi pada seni rupa 2 dimensi justru memancing imajinasi lebih dari audiensnya. Gambar yang hanya dapat dilihat pada permukaan datar lebih mudah untuk menciptakan berbagai narasi dan teks diluar wujud fisiknya sendiri. Fokus pemirsa secara simultan akan mengapresiasi wujud fisik dan wujud batin dari karya 2d.

Dengan cepat, gambar dua dimensi dapat memancarkan berbagai pesan atau narasi yang akan membuat pemirsa gatal untuk menafsirkannya. Hal ini berbeda dengan  seni rupa 3 dimensi yang karena memiliki dimensi yang sama dengan dunia nyata. Karena wujudnya yang terlalu sama dengan alam, justru malah menimbulkan pengabaian atau kesulitan untuk mengapresiasi wujud batin. Ini sebabnya mengapa masyarakat umum lebih mudah untuk menikmati dan memahami lukisan ketimbang seni instalasi.

Unsur dan Objek Karya Seni Rupa 2 Dimensi

Seorang perupa (seniman, desainer, kriyawan, perajin dan sebagainya) mengolah unsur-unsur seni rupa fisik dan nonfisik sesuai dengan keterampilan dan kepekaan yang dimilikinya dalam mewujudkan sebuah karya seni rupa. Dalam sebuah karya seni rupa, unsur fisik dapat secara langsung dilihat dan atau diraba. Sedangkan unsur nonfisik adalah prinsip atau kaidah-kaidah umum yang digunakan untuk menempatkan unsur-unsur fisik dalam sebuah karya seni.

Seni rupa 2 dimensi berasal dari berbagai unsur-unsur pembentuk kesatuan yang diolah sedemikian rupa oleh perupa tau desiner yang menciptakannya.

Unsur-unsur tersebut terdiri dari unsur fisik yang dapat langsung dilihat hingga diraba. Kemudian, unsur nonfisik atau kaidah-kaidah umum yang digunakan untuk menempatkan unsur fisik dalam sebuah karya yang biasa disebut dengan prinsip seni.

Unsur-unsur fisik seni rupa 2 dimensi

  1. Garis (line). Garis adalah unsur fisik yang mendasar dan penting untuk menciptakan karya seni rupa. Garis memiliki dimensi datar memanjang, arah dan sifat-sifat khusus seperti: pendek, panjang, vertikal, horizontal, lurus, melengkung, berombak, dst.
  2. Raut (Bidang dan Bentuk). Raut merupakan tampak, potongan atau wujud dari suatu objek. Istilah ”bidang” digunakan untuk menunjuk wujud benda yang datar, sedangkan bangun /bentuk menunjukkan wujud benda yang tampak memiliki volume (mass), meskipun pada seni rupa 2 dimensi, volume tersebut hanya ilusi.
  3. Ruang. Ruang dalam karya seni rupa 2 dimensi berarti kesan dimensi dari objek atau background yang terdapat pada karya seni. Ruang dihadirkan melalui perbedaan intensitas gelap-terang, warna, hingga menggunakan teknik menggambar perspektif untuk menciptakan ruang semu (khayal).
  4. Tekstur (Barik). Unsur rupa yang menunjukan kualitas taktil dari suatu permukaan atau penggambaran struktur permukaan suatu objek pada karya seni rupa. Terdapat tekstur semu (buatan) dan tekstur asli. Tekstur asli adalah perbedaan ketinggian permukaan objek yang nyata dan dapat diraba (seperti cat timbul). Sementara tekstur semu/buatan adalah kesan semu permukaan objek yang direka melalui pengolahan unsur garis, gelap-terang, dsb.
  5. Gelap-Terang. Gerap terang adalah rekaan perbedaan intensitas cahaya yang jatuh pada permukaan benda yang digambar/dilukis pada karya seni rupa 2dimensi. Bagian yang terkena cahaya harus dibuat lebih terang dan bagian yang kurang terkena cahaya akan harus tampak lebih gelap.
  6. Warna. Warna adalah unsur rupa yang paling menarik perhatian. Menurut teori warna Brewster, semua warna yang ada berasal dari tiga warna pokok (primer) yaitu merah, kuning, dan biru. Dalam berkarya seni rupa terdapat beberapa teknik penggunaan warna, yaitu secara harmonis, heraldis, murni, monokromatik dan polikromatik.

Penjelasan lebih lengkap mengenai unsur-unsur seni rupa dan desain dapat dilihat disini:

Unsur Unsur Seni Rupa & Desain diperkuat Pendapat Ahli

Sementara unsur nonfisik atau prinsip seni rupa dapat dipelajari disini:

Prinsip Prinsip Seni Rupa dan Desain Menurut Para Ahli

Medium dan Bahan Karya Seni Rupa 2 Dimensi

Bahan berkarya seni rupa adalah material habis pakai yang digunakan untuk mewujudkan karya seni rupa tersebut. Sesuai dengan keragaman jenis karya seni rupa, bahan untuk berkarya seni rupa ini juga banyak macam dan ragamnya, ada yang berfungsi sebagai bahan utama (medium) dan ada pula sebagai bahan penunjang.


Bahan karya seni rupa adalah material pakai yang dapat habis ketika digunakan untuk menciptakan karya seni. Seperti jenisnya yang beragam, bahan untuk berkarya seni juga sangat beranekaragam. Ada yang berfungsi sebagai bahan utama atau disebut medium, ada juga bahan yang menunjang.

Contohnya, karya seni lukis dibuat menggunakan kanvas dan cat sebagai bahan utama, kemudian kayu dan paku sebagai bahan penunjang. Kayu digunakan sebagai bahan bingkai pembentang kanvas dan biasa disebut dengan spanram (stretch board).

Berdasarkan sumber bahan dan proses pengolahannya, bahan untuk berkarya seni rupa 2 dimensi juga dapat dikategorikan menjadi bahan alami dan bahan sintetis. Bahan baku alami adalah material yang bahan dasarnya berasal dari alam dan diolah tanpa proses kimiawi. Sementara bahan sintetis adalah bahan-bahan alam yang telah diolah melalui proses industri atau pabriksasi tertentu, sehingga menjadi bahan baru yang memiliki sifat dan karakter khusus yang baru pula.

Berdasarkan sifat materialnya, bahan berkarya seni rupa ini dapat juga dikategorikan ke dalam bahan lunak, keras, bahan cair dan padat, dan sebagainya.

Baca juga: Media Lukis: Pahami Bahan, Alternatifnya & Komponen Cat

Alat Berkarya Seni Rupa dua dimensi

Alat berkarya seni rupa sangat banyak jenis dan ragamnya. Ketika berkarya seni rupa 2 dimensi dikenal beberapa kategori alat utama, yaitu alat untuk menggambar, membentuk, dan mewarnai, h alat mencetak (melipatgandakan).

Seperti pada medium, dalam berkarya juga terdapat alat tidak secara khusus digunakan untuk kegiatan seni rupa, namun sangat diperlukan dalam kegiatan berkarya seni rupa seperti: alat pemotong (gunting atau pisau), alat pengukur, dan sebagainya.

Alat-alat tersebut bersifat penunjang untuk mempermudah proses pembuatan karya. Kemajuan teknologi juga saat ini membuat berkarya seni rupa dapat diasistensi atau dilakukan dengan menggunakan komputer.

Meskipun begitu, harus selalu disadari betul bahwa komputer hanyalah alat bantu. Karya seni ataupun desain yang identik dengan teknologi digital tetap membutuhkan kepekaan rasa yang sulit bahkan hampir tidak mungkin dapat diciptakan oleh program komputer.

Kepekaan rasa seni atau sense of art adalah kompetensi unik dan khas yang hanya dimilki oleh manusia. Setiap manusia biasanya memiliki gaya dan ciri khas yang berbeda antara satu orang dengan yang lainnya, dan inilah yang membuat seseorang dapat menjadi seorang seniman.

Baca juga: Alat Lukis: Kuas, Pisau, Roller dengan Jenis & Fungsinya

Teknik Berkarya Seni Rupa dua dimensi

Berkarya seni rupa 2 dimensi membutuhkan keterampilan teknis menggunakan alat dan mengolah bahan untuk mewujudkan karya yang garap. Sebagai contoh, untuk menciptakan karya lukisan, seorang perupa harus menguasai keterampilan teknis menggunakan  kuas dan mencampur cat (mengolah bahan) pada kanvas (medium).

Baca juga: Teknik Melukis yang Sebenarnya: Glazing, Underpainting, dll

Beberapa teknik karya seni rupa juga dapat sangat spesifik terhadap satu bidang saja. Seni kriya Batik misalnya, membutuhkan teknik khas dan unik untuk membatik.

Suatu teknik berkarya seni rupa 2 dimensi mungkin saja secara khusus digunakan sebagai teknik utama dalam mewujudkan satu jenis karya seni rupa tetapi mungkin juga digunakan untuk mewujudkan jenis karya seni rupa lainnya.

Artinya, teknik adalah salah satu hal yang dapat dieksplorasi untuk menghasilkan karya yang unik. Misalnya, bagaimana jika kita menggunakan canting batik untuk melukis diatas kanvas? Coba saja, kreativitas itu tidak ada batasnya.

Proses Berkarya Seni Rupa 2 dimensi

Pembuatan karya seni 2 dua dimensi dilakukan melalui sebuah proses yang bertahap. Tahapan ini akan berbeda antara satu jenis karya dengan jenis karya lainnya mengikuti karakteristik teknik, bahan dan alat yang sebelumnya telah dibahas.

Namun, secara umum berkarya seni rupa 2 dimensi akan dimulai karena adanya motivasi untuk berkarya. Motivasi tersebut dapat berasal dari dalam diri maupun dari luar senimannya. Jika kita melihat pada sejarah-sejarah atau cerita masa lalu, terkadang motivasi seniman untuk berkarya bisa menjadi sangat dramatis.

Seakan motivasi seni harus berasal dari suatu tragedi atau kisah kelam senimannya. Padahal, nyatanya sesuatu yang sederhana dalam kehidupan kita sehari-hari dapat menjadi ide atau motivasi untuk berkarya. Cobalah perhatikan dan amati benda-benda atau peristiwa sehari-hari di sekitar kita. Kemudian, kembangkan hasil pengamatan tersebut menjadi tema utama berkarya.

Jika analisis dilakukan dengan cermat dan tepat, maka ide dan motivasi berkarya pasti dapat terbentuk. Misalnya, ada Seniman yang terkenal karena melukis menggunakan benang dan jarum jahit. Bahkan ada yang menggambar menggunakan rontokan rambutnya sendiri ketika ia sedang mandi, dengan cara menempelkan rambut-rambut tersebut dinding keramik kamar mandinya.

Referensi

  1. Hardjana Suka. (1995). Manajemen Kesenian dan Para Pelakunya: Yogyakarta, MSPI.
  2. Sedyawati, Edi dkk. (1983). Seni dalam Masyarakat Indonesia. Jakarta: Gramedia.
  3. Zackaria Soetedja, dkk. (2017). Seni Budaya untuk SMA/SMK/MAK kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar